REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono wafat pada Sabtu (13/8) pukul 17.20 WIB di RS Mayapada, Lebak bulus Jakarta Selatan.
Kolega Adi Sasono, Rahardi Ramelan mengenang sosok almarhum sebagai orang yang konsisten. Rahardi menjadi partner yang dekat bersama Adi Sasono.
Rahardi mengaku kenal pertama kali dengan Adi Sasono saat ia masih di BPPT. Kemudian keduanya juga bersama-sama terlibat dalam pendirian Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Kedekatan keduanya semakin erat saat menjabat sebagai menteri di era Presiden Ketiga RI BJ Habibie. Saat itu Rahadi menjadi menteri perindustrian dan perdagangan serta kepala Bulog.
"Kami mitra yang amat dekat sekali waktu itu karena bidang kami beririsan," kata Rahadi di rumah duka di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8).
Rahadi menyebut Adi Sasono sebagai orang pergerakan yang memiliki visi dan misi yang kuat. Semangatnya membangun dunia koperasi Indonesia cukup berhasil.
Saat itu, papar dia, Koperasi Unit Desa (KUD) menjadi mitra strategis Bulog dalam menyalurkan beras untuk rakyat. "Dunia koperasi sangat kehilangan beliau," ungkap Rahadi.
Bagi Rahardi, Adi adalah kawan diskusi yang cukup hangat. Konsistensi Adi Sasono kadang membuat mereka berdua berbeda pendapat. "Berbeda pendapat biasa asal jangan sampai keluar dari tujuan, " ujar dia.
Rahardi mencontohkan saat itu Adi menginginkan salah satu bank menjadi koperasi. Sementara Rahardi menolaknya. Akhirnya diskusi hangat pun terjadi. " Tapi saat keputusannya tidak jadi koperasi, beliau sangat legowo," katanya.
Rahardi mengaku sudah lama tak bertatap muka langsung dengan Adi Sasono. "Kurang lebih setahun lalu," papar dia.
Janazah Adi Sasono rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta pada Ahad (14/8) besok selepas shalat Dzuhur. Almarhum meninggalkan satu istri dan lima orang anak. Hingga berita ini diturunkan jenazah Adi Sasono masih berada di RS Mayapada.