Ahad 14 Aug 2016 03:30 WIB

Polri Temukan Fakta Baru Saat Periksa Adik Freddy Budiman

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, memberikan keterangan kepada wartawan, usai menjalani sidang PK lanjutan di Pengadilan Negeri Cilacap, Jateng, Rabu (1/6).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, memberikan keterangan kepada wartawan, usai menjalani sidang PK lanjutan di Pengadilan Negeri Cilacap, Jateng, Rabu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), telah membentuk tim investigasi independen terkait testimoni Freddy Budiman yang disampaikan Koordiantor KontraS, Haris Azhar. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli, menyampaikan saat ini tim independen tersebut sudah mengecek ke Lapas Nusakambangan dan juga berkoordinasi dengan BNN.

Tak hanya itu, tim independen juga telah melakukan pemeriksaan terhadap adik kandung Freddy Budiman, Jhony Suhendar alias Latif. "Sudah periksa ke adik kandung Freddy. Juga sudah melakukan pemeriksaan petugas Direktorat Narkoba, Bareskrim. Agenda ke depan kita akan cek ke Lapas Nusakambangan. Perkiraan Selasa udah selesai," kata Boy di Senayan, Jakarta, Sabtu (13/8).

Boy melanjutkan, dari hasil pemeriksaan Latif, diperoleh beberapa fakta yang mencengangkan. Namun begitu, Jenderal bintang dua itu belum mau menyampaikan temuan tersebut ke publik.

"Nanti ya kalau soal temuan baru itu. Ada kok, tapi jangan sekarang ya, fakta-fakta baru itu sangat penting untuk kepentingan penyidikan," ucap Boy.

Sebelumnya, Haris Azhar menuangakan pengakuan Freddy Budiman dalam sebuah tulisan berjudul ‘cerita busuk dari seorang bandit’ yang ditulisnya di Facebook. Dalam tulisannya tersebut, Haris menceritakan pengakuan Freddy Budiman yang mengelontorkan uang miliaran ke BNN dan Mabes Polri untuk mengamankan bisnis narkobanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement