REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Maher Zain angkat suara perihal penghapusan Palestina dari peta Google. Menurut dia, hal tersebut merupakan wujud ketidakadilan. "Sangat disayangkan. Saya harap Google mau berpikir kembali dan mengembalikan Palestina di peta. Keadilan harus ditegakkan," ujar Zain.
Penyanyi 35 tahun itu telah sejak lama menyuarakan pembebasan Palestina. Ia menggubah lagu berjudul 'Palestine Will Be Free' yang dirilis dalam album Thank You Allah pada 2009 lalu.
Terkini, Zain bersuara kembali lewat album ketiganya, One yang rilis pada 6 Juni 2016. Ia memilih tajuk tersebut sebagai simbol bahwa seluruh makhluk senantiasa terhubung dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, 15 lagu dalam album One turut menekankan semangat persatuan dan rasa kemanusiaan. Zain menganggap hal tersebut penting disampaikan di tengah konflik yang saat ini melanda berbagai belahan dunia.
Betapa pun persoalan dan ketidakadilan melanda, Zain yakin selalu ada harapan untuk penyelesaian masalah. Lewat albumnya, ia juga mengingatkan bahwa sejatinya seluruh penduduk bumi adalah satu.
"Satu ras manusia, satu keluarga besar yang tinggal di bawah atap yang sama. Saya ingin menyuarakan tentang itu," ujar Zain yang tengah menggelar tur ke lima kota besar Indonesia untuk mempromosikan pesan positif dalam album tersebut.