REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pelaku serangan bom Thailand beberapa waktu lalu menggunakan nomor ponsel asal Malaysia. Pada Ahad (14/8), media lokal mengatakan otoritas Thailand meminta kerja sama dari Malaysia untuk menyelidiki ponsel yang ditemukan di salah satu lokasi pengeboman.
Sumber anonim mengatakan kartu SIM ponsel sangat hancur sehingga bisa menyulitkan pelacakan. Namun bagian nomor seri cetakan Malaysian Communications and Multimedia Commission masih bisa diharapkan.
Perangkat sudah diserahkan pada polisi Malaysia untuk penyelidikan lebih lanjut. Ponsel itu diyakini milik pelaku yang meledakan bom di Thailand tiga hari lalu. Bom menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Inspektur Jenderal Royal Malaysia Police, Khalid Abu Bakar mengatakan pada Bernama, Malaysia siap kerja sama penuh dengan otoritas Thailand. Pascainformasi, sejumlah pendukung PM Thaksin Shinawatra dilaporkan ditangkap untuk menyelidikan.
Menurut Nation Multimedia, Shinawatra dituduh melakukan serangan. Ia menyangkalnya. Juru bciara partai Pheu Thai, Noppadon Pattama mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. Mantan PM mengancam akan menuntut siapa pun yang menuduhnya. "Mantan PM mencintai dan mengkhawatirkan negaranya. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan melakukan tindakan keji tersebut," katanya dilansir Asian Correspondent.
(Baca Juga: Bom di Resor Thailand tak Terkait Terorisme)