Ahad 14 Aug 2016 15:38 WIB

Adi Sasono Dianggap Pionir Gerakan Civil Society di Indonesia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Foto: Republika/Wihdan
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengungkapkan, sosok Adi Sasono merupakan salah satu tokoh pionir berkembangnya gerakan masyarakat sipil (Civil Society) di Indonesia. Bahkan, perjuangan yang dilakukan Adi Sasono dalam pengembangan Civil Society dianggap memberikan inspirasi tumbuh dan berkembangnya Civil Society di Indonesia.

Lebih lanjut, Fadli menilai, Adi Sasono merupakan sosok yang konsisten dengan konsep dan pemikiran ekonomi kerakyatan. Pemikiran ini pun diwujudkan melalui gerakan Civil Society dan Koperasi. Bahkan, Fadli menyatakan, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) ini merupakan pionir dalam upaya mengembangkan gerakan Civil Society di Indonesia.

"Saya kira beliau (Adi Sasono) boleh dibilang sebagai pionir suatu gerakan Civil Society sejak awal. Sejak di pemerintahan Orde Baru di era 70-an dan 80-an dan kemudian menjadi tokoh koperasi," tutur Fadli saat melayat ke rumah duka di Jalan Swakarya Bawah, No 1A, Kompleks Depdagri, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad (14/8).

Tidak hanya itu, Fadli menyebut pemikiran-pemikiran soal ekonomi kerakyatan juga diterapkan secara konkret oleh mantan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) tersebut. Perwujudan itu tidak hanya dilakukan melalui gerakan Civil Society, tapi juga melalui pengembangan komunitas, pendirian LSM, dan pengembangan Koperasi.

"Saya kira itu menginspirasi banyak gerakan-gerakan Civil Society yang tumbuh kemudian. Bisa dibilang, beliau adalah tokoh pionir gerakan Civil Society," tutur politisi Partai Gerindra tersebut.

Konsep yang diusung oleh Adi Sasono, ujar Fadli, juga bersinggungan dengan konsep daulat rakyat yang dicetuskan oleh Bung Hatta. "Jadi yang berdaulat itu harusnya rakyat dan ini diwujudkan lewat ekonomi kerakyatan," tuturnya.

Adi Sasono meninggal dunia pada usia 73 tahun usai dirawat di RS Mayapada, Jakarta. Menteri Koperasi dan UKM di era pemerintahan BJ Habibie itu meninggal dunia lantaran sakit. Berbagai penghargaan pernah diraih Komisaris Utama PT Republika Media Mandiri itu, salah satunya adalah Bintang Mahaputera Adiprana dari Presiden RI pada 1999 silam.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement