Ahad 14 Aug 2016 17:41 WIB

Shamsi Ali: Penembakan Imam Masjid Akibat Retorika Trump

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
 Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Imam Besar Masjid Newyork USA/ Dir Nusantara Foundation Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali terkejut dengan berita penembakan seorang imam masjid di New York. Ia mengatakan, peristiwa penembakan ini merupakan bagian dari akibat retorika politik anti-Islam yang dilancarkan kandidat presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Pagi ini saya terbangun dengan berita yang cukup mengejutkan," katanya seperti dikutip dari akun media sosial Path miliknya, Ahad (14/8).

Shamsi mengatakan, peristiwa semacam ini bukan pertama kali terjadi. "Hal yang saya bisa pastikan sementara adalah bahwa peristiwa kekerasan ini adalah bagian dari akibat retorika politik anti-Islam yang dilancarkan oleh kubu Republikan, khususnya kandidat presiden Donald Trump. Penembakan ini bukanlah yang pertama, tapi sudah kesekian kalinya. Tidak saja terhadap Muslim, tapi juga terhadap mereka yang dianggap oposisi kulit putih," ujarnya.

Politik rasisme dan anti-Islam yang dilancarkan oleh Trump, menurut Shamsi, membawa dampak buruk bahkan berbahaya bagi kehidupan warga Amerika, khususnya imigran dan Muslim. Hubungan antar ras, etnik dan agama menjadi renggang, bahkan cenderung membangun kecurigaan dan kebencian.

"Apa yang saya sebut politics of hate itu kini membawa buah pahit bagi warga Amerika," kata Shamsi.

Shamsi mengatakan, imam masjid yang ditembak di New York merupakan seorang imam sebuah masjid yang terletak di Ozon Park, sebuah daerah perbatasan antara Queens dan Brooklyn di kota New York. Shamsi menjelaskan, imam Maulama Akonjee merupakan seorang Imam asal Guyana dan keturunan India.

Setelah berita penembakan merebak luas, Shamsi mengaku langsung mengontak Ketua Majelis Imam New York. Ia menanyakan perihal yang sesungguhnya terjadi, namun belum mendapat jawaban rinci dan belum ada kesimpulan yang pasti. Tapi menurut Shamsi, pihak kepolisian di New York terus memburu pelaku yang hingga saat ini belum tertangkap.

Shamsi mengatakan, harapan umat Islam Amerika saat ini adalah aparat keamanan melaksanakan tugasnya secara peofesional, menangkap sesegera mungkin pelakunya. Menurut Presiden Jamaica Muslim Center, New York tersebut, pihak keamanan harus bisa memberikan perlindungan kepada semua warga tanpa memandang bulu dan sesuai amanat konstitusi Amerika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement