REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pertandingan sepak bola antara tim Persiku Kudus dan Persik Kabupaten Kendal di Stadion Wergu Wetan, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (14/8), diwarnai aksi pemukulan oleh pemain tim tamu terhadap pemain tuan rumah.
Sebelumnya, pemain Persiku Kudus berulang kali melancarkan protes terhadap wasit karena berulang kali membuat keputusan yang dianggap merugikan timnya.
Protes yang sering dilancarkan pemain tuan rumah akhirnya memancing emosi pemain tim tamu yang juga melancarkan protes keras ketika keputusan wasit asal Solo, Masudin, dianggap merugikan skuatnya.
Pada menit ke-72, kericuhan akhirnya terjadi ketika salah seorang pemain tim tamu bernomor punggung 18 tiba-tiba memukul kiper Persiku Dian Prahita, sontak membuat pemain Persiku yang melihat langsung mengejar pemain tersebut. Beruntung petugas kepolisian segera bertindak, lalu meleraikannya.
Setelah sempat berhenti selama 3 menit dan laga itu sempat diwarnai ketegangan dari masing-masing ofisial tim, akhirnya pertandingan kembali dilanjutkan dengan mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Kudus Kompol Tugiyanto yang ikut mengamankan jalannya pertandingan berulang kali melalui pengeras suara untuk meminta suporter tuan rumah tetap tenang.
"Jangan ada yang melempar botol air mineral ke lapangan. Kami bisa bertindak lebih tegas," ujarnya.
Masuknya pemain Persik Kendal,Firdaus bernomor 18 memunculkan aksi protes dari pemain Persiku maupun ofisial tim Persiku karena jelas-jelas melakukan pemukulan tidak mendapatkan kartu. Kericuhan akhirnya muncul kembali. Terlihat aksi lempar botol air mineral ke tengah lapangan terjadi lagi.
Pertandingan akhirnya dihentikan kembali selama 6 menit setelah wasit memutuskan pemain bernomor punggung 18 dijatuhi kartu merah. Akhirnya, pertandingan dilanjutkan kembali. Pengawas Pertandingan Alil Rinenggo menyesalkan aksi protes pemain yang dianggap terlalu berlebihan.
Pelatih Persiku Kudus Hidayat mengakui emosi anak asuhnya memang agak berlebihan sehingga memengaruhi penampilan mereka pada babak kedua. Menurut dia, seharusnya dengan keunggulan jumlah pemain setelah satu pemain lawan diusir wasit bisa menambah gol.
"Unggul 2-0 seharusnya bisa dimanfaatkan pemain untuk tampil lebih bagus sehingga bisa menambah koleksi gol," ujarnya.
Manajer Persik Kendal M. Wibowo menyesalkan sikap wasit yang tidak tegas sehingga memunculkan protes pemain. Jika bersikap tegas sejak awal, menurut dia, keributan yang terjadi bisa dihindarkan.
Pada babak semifinal Kompetisi Liga Nusantara yang mempertemukan tim Persiku Kudus melawan Persik Kendal di stadion Wergu Kudus itu akhirnya berjalan hingga petang hari menyusul adanya kericuhan.
Persiku Kudus akhirnya menang dengan skor 2-0 atas tamunya Persik Kendal.