REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Perampok bersenjata yang menyamar sebagai polisi menodongkan pistol ke dahi perenang Amerika Serikat peraih medali emas Ryan Lochte, di sebuah taksi di Rio de Janeiro. Insiden ini terjadi pada Ahad (14/8) waktu setempat.
Lochte kepada NBC Today Show, seperti dikutip Reuters, Senin (15/8), mengatakan peristiwa itu terjadi ketika ia sedang kembali menuju kampung atlet Olimpiade seusai menghadiri acara yang digelar oleh delegasi Prancis.
Ketika itu, Lochte bersama rekan satu tim renang Gunnar Bentz, Jack Conger, dan Jimmy Feigen, ketika orang-orang bersenjata yang membawa lencana polisi menarik mereka keluar dari taksi.
Para perampok memerintahkan mereka untuk tiarap di tanah dan mengambil uang serta barang-barang mereka, tetapi Lochte menolak tiarap.
"Mereka mencabut pistol, mengacungkannya dan menempelkan ke dahi dan berkata,'Ke bawah'. Saya mengangkat tangan dan berpikir,'terserahlah'. Dia mengambil uang kami, dompet saya. Dia meninggalkan telepon selular dan paspor," kata Lochte.
Keamanan telah menjadi coreng bagi penyelenggara Olimpiade pertama di Amerika Selatan.
Ibu Lochte mengatakan anaknya tidak terluka, tapi terguncang.
"Mereka cuma mengambil dompet saja, pada dasarnya itu saja," kata Ileana Lochte.
Keempat atlet bekerja sama dengan pihak berwenang, kata juru bicara Komite Olimpiade AS Patrick Sandusky. Komite Olimpiade Internasional awalnya membantah kejadian itu.
Rekan Lochte, Ryan Murphy dan Nathan Adrian mengatakan kepada wartawan bahwa mereka merasa keamanan untuk Olimpiade memadai, meskipun terjadi insiden tersebut.
"Rio kota yang luar biasa. Ada sejumlah masalah di beberapa tempat yang kamu kunjungi, dan kami telah diberikan pengarahan bagaimana mengurangi risiko sebaik mungkin," kata Adrian dalam konferensi pers.