REPUBLIKA.CO.ID, RWANGOMA -- Sedikitnya 64 tewas dalam serangan di Republik Demokrat Kongo (DRC), Ahad (14/8). Walikota Beni, Kivu Utara, Nyonyi Bwanakawa mengatakan serangan terjadi pada Sabtu malam di kota Rwangoma.
Serangan dilakukan oleh pemberontak. Pasukan DRC dan otoritas setempat mengevakuasi 64 mayat. Namun jumlah korban tewas bisa meningkat karena pencarian korban masih berlangsung.
Otoritas lain mengatakan korban tewas mencapai 75 orang. Juru bicara militer DRC, Mak Hazukay mengonfirmasi pada AFP bahwa jenasah dievakuasi dari Rwangoma. Kabarnya korban diserang hingga tewas.
Penduduk lokal megatakam mereka menyadari pemberontak ADF (Allied Democratic Force) datang dari hutan pada Sabtu. Seorang korban selamat, Reagen Kyaviro mengatakan pada Aljazirah bahwa penyerang tiba-tiba muncul di rumahnya.
"Orang ini di depan rumah mengacungkan senjatanya pada saya, ketika saya mencoba melarikan diri, ia memukul leher dengan senjata, ia menarik kaos saya dan saya berontak, ketika berhasil kabur ia tidak mengikuti," kata dia.
Sejumlah pelaku dilaporkan menggunakan seragam militer. ADF adalah kelompok pemberontak asal Uganda yang sering beroperasi di perbatasan dengan DRC.