REPUBLIKA.CO.ID, DAR ES SALAAM -- Lebih dari 250 perempuan di Afrika pada penghujung tahun ini akan mendaki Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika. Aksi ini dilakukan untuk mendorong hak perempuan di Afrika dalam mengakses sumber daya alam.
Gunung Kilimanjaro adalah gunung tertinggi di Afrika dan bahkan gunung tertinggi di dunia. Puncak Gunung Kilimanjaro disebut Puncak Uhuru dan berada pada ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut.
Grace Kisetu, seorang pejabat di Program Jaringan Gender Tanzania (TGNP), mengatakan ekspedisi tiga-hari menuju puncak gunung tertinggi di Afrika yang dinamakan Gagasan Kilimanjaro akan diikuti oleh perempuan dari segala lapisan kehidupan di benua itu. Mereka akan menghadapi udara dingin yang menggigit tulang dan jalur terjal gunung tersebut saat mereka mendorong bagi hak asasi mereka.
"Pendakian ke puncak gunung tertinggi di Afrika menandakan tekad perempuan untuk sepenuhnya mewujudkan hak mereka, terutama hak bagi kepemilikan tanah," kata Kisetu seperti dilansir kantor berita Xinhua, Ahad (14/8).
Ia menambahkan, para perempuan dari lima wilayah Benua Afrika akan berjuang melawan udara dingin yang menggigit tulang untuk menyampaikan rasa haus mereka bagi perubahan dan teriak bagi hak mereka. Pendakian itu, menurut Kisetu, juga akan dilakukan berbarengan dengan simposium mengenai hak kepemilikan tanah bagi perempuan
Kisetu mengatakan hak tersebut akan berfungsi sebagai jalan untuk menyampaikan keluhan mereka dan ekspresi mengenai kepemiliki atas tanah serta juga menarik perhatian untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Kisetu mengatakan para peserta pendakian berasal dari bagian selatan, timur, barat, tengah dan utara Benua Afrika. "Ini akan menjadi peristiwa besar buat perempuan Afrika dalam memperjuangkan hak untuk kebebasan kami," tambah Kisetu.