REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Indonesia Davao, Filipina bagian Selatan, kembali mengaktifkan gerakan pramuka. Kegiatan yang hampir empat tahun tidak aktif ini dihidupkan lagi untuk memotivasi ratusan siswa sekolah tersebut belajar hidup mandiri.
"Kami ingin anak-anak dapat menunjukkan potensinya dalam pramuka," ujar Ketua Panitia HUT Pramuka Sekolah Indonesia Davao, Nanang Sumanang, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (15/8).
Murid sekolah tersebut adalah anak keturunan warga negara Indonesia yang bermukim di Filipina Selatan. Sebagian murid tinggal di asrama. Ada juga yang kembali ke rumah setelah selesai sekolah.
Gerakan pramuka di sana tergabung dalam gugus depan 01-02 Konsulat Jenderal RI Davao City. Kembali aktifnya pramuka ini ditandai dengan upacara bendera hari ulang tahun (HUT) Pramuka yang dihadiri oleh Acting Konsul Jenderal RI, Endah Rachmi Yuliarti, staff, guru, dan pengurus pramuka setempat dari Boy Scout of Philippine (BSP) maupun Girl Scout of Philippine (GSP). Sejumlah anggota pramuka sekolah setempat juga berdatangan.
Pihaknya akan menjalin kembali kerja sama kepramukaan dengan BSP dan GSP yang sempat terputus selama beberapa tahun ini. Murid Sekolah Indonesia Davao akan dilibatkan dalam kegiatan pramuka di berbagai tingkatan.
Dalam sambutannya, Acting Konsul Jenderal RI mengatakan mengaktifkan kembali kegiatan pramuka di lingkungan KJRI Davao City dirasakan sangat penting, bukan saja sebagai sarana pendidikan yang dapat membentuk karakter seseorang, tetapi juga bisa menumbuh kembangkan nasionalisme serta menjadi alat diplomasi bagi KJRI Davao City. "Kegiatan ini harus ditingkatkan. Mari bersama-sama membangun pramuka agar menjadi lebih baik," ujarnya.