REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan menorehkan prestasi yang gemilang pada ajang olimpiade. Dia selalu menyumbangkan medali pada tiga kali olimpiade, terakhir Eko meraih medali perak angkat besi kelas 62 kg putra di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Pencapaian itu merupakan sebuah peningkatan pada dua Olimpiade sebelumnya yang hanya mendapatkan medali perunggu. Namu pria berusia 27 tahun itu mengaku belum puas dengan prestasinya yang telah ditorehkan sejauh ini.
Eko mengungkapkan dirinya masih penasaran dengan medali emas pada ajang Olimpiade. Maka dari itu dia berharap dapat kembali mengikuti ajang empat tahunan itu di Tokyo pada tahun 2020 mendatang. Bahkan dirinya bertekad untuk terus meningkatkan kemampuannya untuk bisa mengungguli lawan-lawannya di level dunia.
"Saya belum puas dengan pencapaian ini. Sebab sejak awal saya mendapatkan medali emas, maka hingga sekarang saya masih penasaran," ujar Eko Yuli saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (14/8).
Memang pada perhelatan Olimpiade Tokyo nanti, usia dirinya sudah tidak mudah lagi yaitu sudah 31 tahun. Namun Eko tidak mengkhawatirkannnya. Dia mengaku terinpirasi lawannya yang meraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Oscar Figueroa asal Kolombia. Oscar sendiri saat ini berusia 33 tahun dan mampu mengalahkan dirinya yang lebih mudah 6 tahun.
Menurutnya saat ini yang harus dilakukannya adalah persiapan latihan menuju ke sana. Dia berharap bisa konsisten untuk bisa mewujudkan ambisinya tersebut. Kendati demikian dia juga menginginkan ada lifter penerusnya yang jauh lebih mudah agar menjaga tradisi medali untuk cabang olahraga angkat besi.