REPUBLIKA.CO.ID, WARDAK -- Pasukan Peshmerga Kurdi meluncurkan sebuah serangan terbaru untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Ahad (14/8). Serangan ini merupakan bagian dari upaya merebut kembali Mosul, kota yang menjadi basis utama kelompok militan tersebut di Irak.
Serangan dimulai setelah pasukan koalisi yang dimpimpin Amerika Serikat (AS) meluncurkan penembakan dari udara di Mosul. Kemudian, kelompok teroris itu mulai melakukan perlawanan dengan menembakkan mortir dan meledakkan setidaknya dua bom mobil.
Pasukan Kurdi mengatakan kini sejumlah desa di Mosul telah berhasil diambil alih dari ISIS. Saat ini, mereka akan bergerak menuju Gwer, wilayah yang terletak sekitar 40 kilometer atau 25 mil kota tersebut.
Nantinya, di Gwer perbaikan jembatan yang hancur akibat serangan ISIS dilakukan. Dengan demikian, Peshmerga dapat membuka celah lebih banyak untuk memasuki Mosul dan mengepung kelompok militan itu.
Padaha tahun ini, Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi mengatakan pasukan negara itu akan merebut kembali Mosul. Dalam dua tahun terakhir, mosul yang merupakan pusat perkotaan terbesar dan ditinggali oleh hampir dua juta warga telah dikuasai ISIS.
Pasukan Peshmerga Kurdi menjadi salah satu pasukan yang diluncurkan dalam oeprasi terbaru merebut Mosul. Persiapan serangan ofensif disebut segera dilakukan. Namun, sebelumnya bantuan kemanusiaan untuk warga sipil akan diberikan.