REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Ribuan petani tebu di Jawa Timur melakukan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl Pahlawan, Surabaya, Senin (15/8). Mereka menyampaikan tuntutan kepada Pemprov Jatim agar menutup salah satu pabrik gula di Lamongan yang dinilai merugikan petani tebu.
Para demonstran juga menyampaikan penolakan impor gula mentah yang dilakukan pabrik tersebut. Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Arum Sabil, mengatakan, beberapa waktu lalu terdapat pabrik gula baru yang akan didirikan di Lamongan.
Menurutnya, pemilik pabrik tersebut sudah berjanji di depan Gubernur, para petani, DPR dan Polda jika pabrik tersebut akan digunakan untuk menggiling tebu. Namun kenyataannya, pabrik tersebut diduga digunakan sebagai kedok impor gula mentah bukan untuk menggiling tebu.
“Tuntutan kami sederhana, kami minta pak Gubernur, sebagai garda terdepan untuk membela petani dari Jatim sebagai pemasok hampir 50 persen kebutuhan gula nasional, agar Gubernur dan DPR menutup pabrik gula tersebut. Dan jangan sampai berdiri pabrik gula yang sejenisnya, karena ini berbahaya,” katanya.
Ribuan demonstran tersebut ditemui langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Gus Ipul, sapaan akrabnya, berjanji akan menyampaikan aspirasi para petani terkait penolakan impor gula mentah yang dilakukan oleh salah satu pabrik gula yang beroperasi di Lamongan, kepada pemerintah pusat.
“Jika berdasarkan investigasi dan penyelidikan pabrik gula tersebut memang terbukti menyalahi prosedur maka kami akan segera menyampaikan hal ini ke pusat. Karena yang memberikan ijin adalah pemerintah pusat melalui Kementrian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),” ungkap Gus Ipul.
Gus Ipul menyatakan, sekecil apapun aspirasi petani tebu harus didengarkan. Sebab produksi gula di Jatim saat ini mengalami surplus namun impor gula masih tetap tinggi. Menurutnya, berdasarkan informasi awal berdirinya pabrik gula itu bertujuan untuk mengurangi impor gula dan mengambil tebu rakyat.
“Sebagai informasi produksi gula di Jawa Timur tiap tahun mencapai 1,25 juta ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi gula di Jatim sekitar 650 ribu ton sehingga di Jawa Timur surplus gula 600 ribu ton lebih,” ujarnya.
Baca juga: Lampung Produsen Gula tapi Masih Impor Gula dari Thailand