Selasa 16 Aug 2016 01:27 WIB

Pilih Menteri ESDM Baru, Jokowi Harus Melepas Unsur Kepentingan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Nidia Zuraya
Menteri ESDM, Arcandra Tahar
Foto: setkab.go.id
Menteri ESDM, Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi dari Universitas Trisakti, Pri Agung Rakhmanto, menyarankan pengganti mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, harus memiliki kemampuan mumpuni dalam teknis pengelolaan energi. Pengganti Arcandra tidak boleh hanya sekedar insinyur.

"Menteri ESDM definitif nantinya harus sesuai latar belakang keilmuannya. Kemampuan secara teknis pun harus mumpuni. Pemerintah tidak boleh lagi mencampuradukkan antara kemampuan engineer dan teknis, harus yang benar-benar sesuai," ujar Agung ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (15/7) malam.

Karena itu, dirinya berharap Menteri ESDM nantinya berasal dari kalangan profesional yang telah mengenyam cukup pengalaman dalam pengelolaan energi. Terakhir, dirinya mengingatkan pemerintah untuk melepaskan unsur kepentingan dalam memilih Menteri ESDM yang baru.

"Berikan kesempatan kepada profesional dari dalam negeri. Pilihan kemarin seolah seperti kita kekurangan orang saja. padahal, masih banyak profesional yang kemampuannya bagus dan potensial menjadi Menteri ESDM," tegas Agung.

Pada Senin (15/8) malam Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari posisinya sebagai Menteri ESDM. Arcandra diangkat sebagai Menteri ESDM bersama dengan sejumlah menteri lainnya dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/P Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode 2014-2019.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement