REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Cuaca yang cepat berubah di kota Rio de Janeiro, Brasil, membuat repot panitia pertandingan cabang layar Olimpiade 2016 karena olahraga ini sangat bergantung pada kondisi angin dan juga gelombang laut yang ideal.
Seperti yang terjadi pada Senin (15/8) waktu setempat, final pertandingan layar nomor laser putra dan laser putri di perairan Marina da Gloria, Teluk Guanabara, Rio de Janeiro, terpaksa ditunda karena tiupan angin terlalu lemah.
Panitia melalui Media Center Olimpiade, mengumumkan penundaan nomor final laser putra yang seharusnya dipertandingkan pagi hingga siang hari, dengan alasan kurangnya tiupan angin di Teluk Guanabara.
Kemudian pada sesi siang yang semula dijadwalkan untuk final nomor laser putri, panitia kembali mengumumkan bahwa pertandingan nomor itu pun ditunda hingga besok.
Namun penyebabnya berbeda. Kalau sebelumnya karena kurang angin, kali ini justru tiupan angin terlalu kencang hingga 38 knot, melewati batas aman untuk berlomba.
Angin kencang yang melanda Rio de Janeiro sejak Senin siang tersebut terus berlangsung hingga menjelang malam.
Angin kencang disertai hujan sudah beberapa kali terjadi saat kota Rio de Janeiro menyelenggarakan Olimpiade ke-31.
Sebelumnya, lomba dayung juga sempat ditunda karena angin kencang yang menyebabkan banyaknya perahu atlet terbalik.