REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia setiap 17 Agustus merupakan jembatan untuk memakmurkan rakyat, menegakkan keadilan dan membuat seluruh rakyat meraih kemajuan bersama.
"Untuk mencapai semua itu, kita harus membangun. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Dari Sabang sampai Merauke harus kita bangun. Dari Miangas hingga Rote harus kita bangun," kata Presiden dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
Pada pidato kenegaraan dalam rangka hari ulang tahun ke-71 Republik Indonesia itu, Presiden mengatakan Indonesia harus menjadi bangsa yang maju, yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Menurut Presiden, pada pidato kenegaaraan tahun sebelumnya telah disampaikan bahwa Kabinet Kerja hendak meletakkan fondasi pembangunan nasional yang kokoh pada tahun pertama pemerintahan.
"Paradigma pembangunan nasional kita ubah dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif, Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Regulasi dan birokrasi juga kita perbaiki secara masif seiring penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," tuturnya.
Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dipimpin Ketua DPR Ade Komaruddin dihadiri para pimpinan lembaga-lembaga negara seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPR Irman Gusman. Hadir dalam Sidang Bersama tersebut beberapa mantan presiden dan wakil presiden seperti BJ Habibie, Megawati Sukarnoputri, Try Sutrisno, Boediono dan istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid. Juga hadir perwakilan negara-negara sahabat.