Rabu 17 Aug 2016 05:32 WIB

WNI Ditahan, Menlu Panggil Duta Besar Turki

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Bilal Ramadhan
Menlu Retno LP Marsudi
Foto: Antara/Subekti
Menlu Retno LP Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Turki ihwal penahanan warga negara Indonesia (WNI), Handika Lintang Saputra oleh negara itu. Mahasiswa Indonesia itu ditangkap otoritas Turki dengan tuduhan terlibat dalam organisasi teror bersenjata.

"Kita juga sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Turki dan Dirjen Amerob kita sudah memanggil Duta Besar Turki yang ada di Jakarta," kata Menlu Retno Marsudi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

Ia menjelaskan, Kemenlu berupaya menyampaikan bentuk keprihatinan atas penahanan mahasiswa Indonesia itu, kepada pemerintah Turki. Dalam pertemuan itu, juga dibahas penahanan tersebut telah memunculkan rasa ketidaknyamanan.

"Jadi kita mohon ke pemerintah Turki untuk melindungi mahasiswa kita yang ada di sana," ujar Retno.

Ia menyebut, pemerintah telah berupaya menjalankan faktor atau elemen perlindungan WNI. "Jadi itu kita jalankan, kita kirim, baik melalui Duta Besar Turki yang ada di Jakarta maupun Dubes kita yang ada di Ankara," jelasnya.

Retno menjelaskan, pemerintah Turki menyatakan siap menyampaikan hasil pertemuan dengan Indonesia. Retno menjelaskan, Indonesia sudah mempunyai SOP dalam melindungi WNI di luar negeri. Setiap ada masalah, pemerintah akan melakukan beberapa langkah.

Sebelumnya, orang tua Handika Lintang Saputra, Basuki Raharjo dan Supartiningsih meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan membebaskan anaknya yang ditangkap aparat keamanan Turki. Handika dituding menentang pemerintah Turki.

Supartiningsih meyakini anaknya merupakan korban salah tangkap, karena selama ini dia tidak pernah mengungkap keterkaitan dengan organisasi politik. Ia yakin anaknya tidak memiliki kaitan dengan organisasi politik yang dianggap menentang pemerintahan sah di Turki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement