REPUBLIKA.CO.ID, HAWIJA -- Warga sipil Irak yang melarikan diri dari kota Hawija ditembaki kelompok militan ISIS. Mereka ditembak saat pasukan pemerintah dan sekutu mengatakan sedang mempersiapkan serangan besar untuk merebut kembali kota.
Beberapa warga mengatakan kepada Aljazirah, Selasa (16/8), mereka berada di bawah gencarnya tembakan ISIS pada Senin (15/8) karena ribuan berhasil melarikan diri pada malam hari. Beberapa orang mencari keselamatan ke arah pegunungan di Irak utara.
"Kami telah berjalan selama 16 jam," ujar seorang perempuan pengungsi yang meminta anonimitas. Ia mengaku menderita di gunung, sementara ISIS menembaki mereka.
"Semua orang menderita di sini. Kami tidak menerima apa-apa sejauh ini, tidak ada kasur, tidak ada selimut, tidak ada air dan tidak ada jatah [makanan]. Kami ditinggalkan di sini," ujar dia.
Hawija jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014, tak lama setelah kelompok bersenjata menguasai Fallujah. Analis mengatakan, merebut kembali kota yang hanya 25 kilometer sebelah barat daya dari Kirkuk yang dikuasai Kurdi bisa memotong rute pasokan kunci. Provinsi Kirkuk terbagi antara daerah yang dikendalikan otonom Kurdi dan daerah dikuasai ISIS.
Para pejuang Peshmerga Kurdi menguasai Kirkuk pada akhir 2014. Sejak itu, wilayah kaya minyak ini telah berada di tengah-tengah sengketa teritorial antara Kurdi dan pemerintah pusat di Baghdad.