REPUBLIKA.CO.ID, TUSLA -- Komunitas Arab di Amerika Serikat syok setelah seorang pria Lebanon-Amerika ditembak dan dibunuh oleh tetangganya. Kematiannya diduga akibat kekerasan dan penghinaan rasial terhadap keluarga itu selama bertahun-tahun.
Khalid Jabara (37 tahun) ditembak dan dibunuh di teras depan rumahnya di Tulsa, Oklahoma, Jumat (12/8). Tetangganya Stanley Vernon Majors (61 tahun) ditangkap dan akan didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama akhir pekan ini.
"Keluarga saya hidup dalam ketakutan dengan orang ini dan kebenciannya selama bertahun-tahun." kata pernyataan keluarga yang dibagikan secara daring oleh saudara Jabara, Victoria Jabara Williams, Senin (15/8) dilansir Aljazirah, Selasa (16/8).
Majors sedang menunggu diadili karena diduga menabrak ibu Jabara, Haifa dengan mobilnya September lalu dan membuat Haifa menderita banyak luka. Majors dibebaskan pada obligasi Mei lalu.
"Hanya 30 menit sebelum menembak kakakku, Khalid menelepon polisi menyatakan orang ini memiliki pistol dan ia takut untuk apa yang mungkin terjadi, polisi datang dan mengatakan kepadanya tidak ada yang bisa dilakukan," ujarnya.
Keluarga Jabara mengatakan, Majors berulang kali menggunakan penghinaan anti-Arab terhadap mereka, termasuk menyebut mereka dengan 'Arab kotor', 'Lebanon kotor', Aye-rabs', dan 'Mooslems'.
Tapi polisi dan aparat penegak hukum di Tusla telah mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Majors akan dikenakan hukuman kejahatan kebencian.