REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga dinilai berperan penting untuk meningkatkan pemahaman Alquran bagi generasi muda khususnya sejak anak-anak. Keluarga terutama orang tua yang harus mengenalkan Alquran sejak dini kepada anak-anak.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mengatakan generasi muda dapat mulai memahami Alquran sejak dini dengan memperkenalkannya terlebih dahulu. “Bagaimana ingin paham jika tidak menyukai, bagaimana ingin menyukai jika tidak kenal, demikian juga dengan Alquran, orang tua harus bisa mengenalkan Alquran sejak dini,” jelas dia kepada Republika.co.id, Rabu (17/8).
Orang tua diminta bisa meluangkan waktunya untuk mengenalkan Alquran. Saat ini, menurut Nasaruddin, waktu anak banyak dihabiskan di sekolah dari pagi hingga sore hari tanpa cukup mendapatkan pembelajaran Alquraan. Banyak orang tua yang merasa anaknya telah cukup mendapatkan pembelajaran Alquran di sekolah karena menilai anak sekolah telah belajar satu paket dengan pendidikan agama.
Sekolah pun merasa bahwa anak tak perlu lagi mendapatkan tambahan pembelajaran Alquran karena merasa orang tuanya telah mengajarkannya atau memberikan pendidikan agama tambahan di luar sekolah.
“Kami berharap agar anak dapat memahami Alquran sejak dini, tidak perlu ada saling lempar tanggung jawab, orang tua harus mengajarkan alquran di rumah atau memanggil guru ngaji, sekolah pun dapat menambahkan waktu belajar agama dengan pemahaman Alquran,” jelas dia.
Pakar Ilmu Alquran Indonesia Ahsin Sakho mengatakan generasi muda dapat meningkatkan pemahaman Alquran melalui berbagai cara. Pertama, teknologi yang semakin maju, memudahkan pemuda muslim untuk mengakses informasi yang berkaitan dengan Alquran.
“Mereka dapat mempelajari mulai dari cara cepat bisa membaca Alquran, melagukan bacaan Alquran, terjemahan Alquran, baik secara bebas maupun per kata dengan tafsir sederhana maupun menggunakan ensklopedia,” jelas dia.