Rabu 17 Aug 2016 21:48 WIB

Pasar Giwangan akan Dilengkapi Tempat Penitipan Anak

Rep: Yulianingsih/ Red: Irfan Fitrat
Tempat Penitipan Anak (ilustrrasi)
Foto: Antara Foto
Tempat Penitipan Anak (ilustrrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pasar Giwangan Kota Yogyakarta dalam waktu dekat ini akan dilengkapi dengan fasilitas tempat penitipan anak (TPA) bagi para pedagang setempat. Pendirian sarana tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama, Rabu (17/8).

Peletakan batu pertama pembangunan TPA dilakukan oleh Staf Khusus I Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sahala Lumban Gaol. Pembangunan fasilitas tersebut memang melibatkan sejumlah perusahaan negara. Yakni, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Primissima dan Barata Indonesia. “Program ini merupakan bentuk sinergi dari seluruh BUMN bersama pemerintah daerah untuk memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat,” ujar Sahala. 

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, pembangunan tempat penitipan anak di kompleks pasar tersebut merupakan bantuan Kementerian BUMN melalui program “BUMN Hadir untuk Negeri”. Ia menilai, fasilitas tersebut dapat ikut mendorong upaya dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai kota layak anak. Di mana, kata dia, anak-anak pedagang juga dapat tetap mendapatkan hak pengasuhan dan pendidikan yang tepat ketika orang tuanya bekerja.

Terlebih, menurut Maryustion, sebagian besar pedagang di Pasar Giwangan merupakan kaum perempuan dan hampir semuanya sudah berumah tangga. Ia mengatakan, pedagang pun dapat lebih nyaman dan tenang saat bekerja karena anak-anaknya bisa dititipkan di TPA. “Dengan begitu, anak-anak pedagang ini bisa mendapatkan fasilitas tumbuh kembang yang semestinya. Jangan sampai terabaikan karena kesibukan orang tuanya berdagang,” ujar dia.

Maryustion mengatakan, TPA tersebut nantinya akan dilengkapi sejumlah permainan edukatif, perpustakaan, dan juga ruang laktasi. Pengelolaan dan program untuk TPA itu pun ke depan bakal dikerjasamakan dengan PKK Kota Yogyakarta. TPA di Pasar Beringharjo dapat dijadikan contoh. “Harapannya ke depan ini juga berkembang seperti di Beringharjo,” kata dia. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement