Kamis 18 Aug 2016 07:34 WIB
Olimpiade 2016

Pasangan Malaysia Puji Ketangguhan Tontowi/Liliyana

Pasangan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat lagu kebangsaan Indonesia dikumandangkan.
Foto: Marcelo del Pozo/REUTERS
Pasangan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat lagu kebangsaan Indonesia dikumandangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying tidak mencari alasan atas kegagalan mereka merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Keduanya mengatakan kegagalan mereka karena pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir terlalu kuat.

Tontowi/Liliyana sangat superior pada laga final yang berlangsung di Riocentro, Pavilion 4, Rabu (17/8). Setelah unggul pada gim pertama 21-14 lewat permainan cepat dan taktis, Tontowi/Liliyana sempat tersendat pada pertengahan. Chan/Goh sempat mengecilkan skor menjadi 9-10 setelah berhasil memperlambat tempo.

Tapi, Tontowi/Liliyana cepat mengubah permainan untuk menamatkan perlawanan pasangan Malaysia itu dalam waktu 42 menit.

"Tak ada yang bisa kami lakukan ketika pasangan Indonesia itu berada pada performa puncaknya. Determinasi mereka untuk menang luar biasa," kata Liu Ying seperti dikutip dari laman New Straits Times, Kamis (18/8). 

Peng Soon sepakat. Ia mengatakan sebelum pertandingan sudah punya strategi untuk meredam Tontowi/Liliyana.

"Tapi mereka juga punya perencanaan pertandingan, dan jelas mereka lebih kuat. Walaupun demikian, kami berdua senang telah meraih medali perak mengingat kami sebenarnya sudah cukup puas masuk semifinal," kata Peng Soon.

Selain New Straits Times, laman Utusan memberikan semangat kepada pasangan ganda campuran mereka. Menurut Utusan, pencapaian pasangan peringkat 11 dunia itu sudah di atas ekspektasi setelah sebelumnya gagal maju ke fase grup di Olimpiade London empat tahun silam.

Utusan memuji Liu Ying yang bisa bangkit kembali setelah mengalami cedera pada kedua lututnya. Ia menjalani operasi meniskus lutut. Pebulu tangkis wanita Malaysia ini juga menjalani penyembuhan pada robek otot ACL kedua lututnya.

"Pelbagai rawatan dilakukan bagi memulihkan kecederaan itu termasuk melakukan rawatan alternatif di Kelantan dengan bantuan Presiden Persatuan Badminton Malaysia (BAM), Tan Sri Tengku Mahaleel Tengku Ariff," tulis Utusan.

Ayah Liu Ying, Goh Chak Wee mengucapkan terima kasih kepada dukungan rakyat Malaysia meskipun anaknya gagal meraih emas.

“Bagaimanapun saya sangat gembira karena mereka menciptakan sejarah kepada Malaysia. Saya bangga dengan pencapaian anak saya dan saya yakin rakyat Malaysia juga begitu,” kata Goh Chak Wee.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement