REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan bintang Liverpool Fernando Torres mengungkapkan kondisi di jendela transfer Januari 2011 lalu ketika ia dibeli Chelsea dengan harga 50 juta pound. Saat itu, fan the Reds banyak yang menghujat El Nino sebagai pengkhianat yang pindah ke klub rival karena uang.
Melalui buku berjudul Ring of Fire, Torres menjelaskan sebenarnya saat itu tidak ingin angkat kaki dari Anfield. Tapi, manajemen the Kop ingin dia pergi demi mendapatkan uang besar dari Chelsea.
“Yang disajikan saat itu, seolah-olah saya adalah pengkhianat. Mereka menjadikan saya sebagai pihak yang disalahkan,” kata Torres, dikutip dari Football Espana, Kamis (18/8).
Saat itu, Torres mengetahui Liverpool baru berganti kepemilikan ke tangan Fenway Sports Group. Manajemen saat itu punya niat lebih memprioritaskan pembinaan pemain muda untuk jangka panjang.
Ketika itu, Torres sudah berusia 27 tahun. Sementara proyek yang diinginkan the Reds adalah untuk lima tahun. Sehingga Torres pun berpikir ia sebaiknya pergi karena akan sulit berprestasi bersama klub yang sedang merencanakan proyek jangka panjang.
“Saya tidak punya waktu lagi jika harus menunggu lima tahun, saya saat itu sudah 27 tahun. Saya tidak bisa diam, saya ingin memenangkan gelar,” kata Torres.
Dan, hijrah ke Chelsea ternyata membuat pahlawan Spanyol di Piala Eropa 2008 itu merasakan gelar juara. Ia pernah memenangkan Liga Champions, Liga Europa, dan Piala FA bersama the Blues.
Kini, Torres kembali menjadi milik klub lama yang dulu membesarkannya Atletico Madrid. Ia sudah kembali sejak Januari 2015 lalu ke Vicente Calderon. Ia baru mendapatkan kontrak permainan sejak musim panas 2016 ini.
Febrian Fachri