REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan anggota kelompok Santoso yang menempati pegunungan Poso, Sulawesi Tengah masih terdapat 14 orang. Namun Tito memastikan sudah tidak terdapat suku Uighur lagi dari 14 orang tersebut.
"Enggak ada lagi, suku Uighur engga ada lagi," ujar Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/8).
Tito menjelaskan dulu memang terdapat enam orang suku Uighur yang masuk jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kemudian kata dia, pada Rabu (17/8), satu warga Uighur yang tersisa atas nama Ibrohim telah tertembak oleh satgas Tinombala.
"Dulu ada enam, kemudian tinggal satu. Yang lain ada yang ditangkap hidup, ada yang meninggal. Yang satu ini kemarin kontak tembak dan ditemukan senjata m16," ujar dia.
Saat ini sambung Tito masih terdapat 14 anggota MIT pimpinan Santoso yang tinggal di pegunungan Poso. Satgas Tinombala pun kata Tito masih terus mengejar 14 orang tersebut dengan menyisir titik-titik di sekitar pegunungan untuk mempersempit ruang gerak mereka.
"Dengan begini, sisa anggota (MIT) tinggal 14 orang," ujar Tito. Diketahui Santoso sendiri telah tewas dalam baku tembak pada Senin (18/7) lalu di desa Tambarana, Poso Pesisir Utara. Selanjutnya oleh Pihak Puslabfor Mabes Polri dipastikan bahwa mayat tersebut membag sesuai dengan DNA Santoso.