REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Rakyat Palestina mungkin bisa sedikit tersenyum melihat aksi yang ditunjukkan suporter Glasgow Celtic di Stadion Celtic Park pada Kamis (18/8) dini hari WIB. Saat mayoritas Eropa abai terhadap nasib warga Palestina yang dijajah Israel, sejumlah fan Celtic secara terang-terangan menunjukkan solidaritasnya kepada Palestina.
Para pendukung Celtic memanfaatkan laga leg pertama play-off Liga Champions kontra klub wakil Israel Hapoel Be'er Sheva untuk menyampaikan aspirasi mereka mendukung kemerdekaan Palestina dari pejajahan zionis Israel. Penggemar the Bhoys mempersiapkan beberapa atribut untuk mengkritik Israel dan menyatakan dukungannya kepada Palestina.
Gerakan suporter Celtic ini sudah terencana jauh-jauh hari. Dikutip dari Middle East Eye, Kamis (18/8), gerakan 800 orang pendukung Celtic melalui sosial media diberi nama “Fly the flag for Palestine, for Celtic, for Justice”.
Sebelum masuk Celtic Park, mereka membagikan bendera dan selebaran. Isi selebaran yang dibagikan adalah penjelasan mengenai terbentuknya negara zionis Israel pada tahun 1948. Terbentuknya negara Israel ini menyebabkan jutaan warga Palestina mengungsi dan tidak sedikit pula yang menjadi korban konflik bersenjata hingga sekarang.
Selain mendukung Palestina, mereka meminta badan sepak bola Eropa UEFA tidak lagi memasukkan Israel di bawah naungan mereka.
“UEFA, Celtic harusnya tidak mengakui Israel. Mereka sudah jelas melanggar resolusi PBB. Mereka (Israel) harusnya bertanggung jawab kepada hukum internasional,” tulis selebaran yang dibagikan di Celtic Park.
Rencana mendukung Palestina yang dilakukan oleh suporter Celtic ini ternyata sempat mendapat adangan dari pengawas stadion, tetapi tetap lolos. Sepanjang laga dimulai Stadion Celtic Park yang berkapasitas 60.832 orang itu, mereka menyanyikan lagu sambil membentangkan bendera Palestina.
“We are singing, we are singing, for Palestine,” teriak mereka sambil menari-nari.
Turut mencampurkan urusan politik, agama dan sosial lainnya ke dalam urusan sepak bola bukan hal yang aneh lagi bagi penggemar Celtic. Salah satu kelompok suporter terbesar di dunia itu memang sudah sering menyampaikan aspirasi mereka di stadion ketika Celtic bertanding.
Mereka juga bukan sekadar memanfaatkan Palestina untuk meneror mental pemain Be'er Sheva demi keuntungan Celtic. Sebab gerakan mendukung Palestina ini juga bukan yang pertama.
Pada 2014, aksi yang nyaris sama juga dilakukan saat Celtic berlaga melawan klub Islandia KR Reykjavik. Mereka beralasan Islandia mendukung Israel yang pada saat itu melancarkan serangan biadab ke warga Palestina.