REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah menggelar rapat kerja nasional dengan tema Revitalisasi Pelayanan Sosial Muhammadiyah Menuju Indonesia Berkemajuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan tema revitalisasi bertujuan agar MPS membuat terobosan fungsi, terutama mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Ia menekankan, fungsi itu akan mengambil fokus ke masyarakat kecil yang selama ini kerap termarjinalkan oleh sistem politik yang bercokol saat ini.
"Keadilan sosial harus jadi prioritas," kata Haedar, Kamis (18/8).
Ia menjelaskan, Muhammadiyah akan melakukan pemetaan tentang situasi kesenjangan sosial, terutama dalam konteks saat ini dengan aset ekonomi yang dikuasai sekelompok orang. Haedar menilai, pemetaan turut dilakukan ke masyarakat yang kerap merasakan langsung dan tidak langsung dari kue pembangunan akibat ketidakadilan.
Kondisi itu, lanjut Haedar, harus disadari merupakan pertanda awal adanya sebuah gunung es permasalahan sosial, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Maka itu, walau mengungkapkan gapresiasi pembangunan yang ada, ia turut meminta pemerintah berusaha mewujudkan pemerataan keadilan sosial.
Haedar menambahkan, pemerintah harus segera mendistribusikan hasil dari pembangunan dan membuka akses, terkait infrastrukur untuk rakyat. Ia mengingatkan, persoalan ini memang harus segera dipecahkan agar tidak menjadi sebuah masalah yang baru, sekaligus menghapus kelompok marjinal baik di desa maupun kota.