Kamis 18 Aug 2016 19:13 WIB

GIM akan Pandu Masyarakat Memilih Pemimpin Berjiwa Pancasila

Rep: Qommarria Rostanti / Red: Joko Sadewo
Djoko Santoso
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Djoko Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Hari ini Gerakan Indonesia Memilih (GIM) mendeklarasikan diri di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC). Gerakan tersebut memiliki misi secepat mungkin melahirkan pemimpin berjiwa Pancasila demi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satunya yakni dengan melakukan sosialisasi cara memilih pemimpin atau pejabat negara yang baik dan benar, demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Gerakan tersebut mengajak rakyat Indonesia memilih pemimpin yang Pancasilais untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Hingga kini Indonesia dinilai semakin jauh dari karakter asli bangsa. Salah satu deklarator Gerakan Indonesia Memilih Happy Trenggono mengatakan karakter bangsa Indonesia adalah bicara tentang kewajiban, bukan hak seperti yang dipakai di barat. “Itu yang membuat Indonesia yang kaya sumber daya gagal membangun hingga saat ini. Sementara Cina membangun dan berhasil. Inggris membangun dan berhasil. Bahkan Singapura membangun dan berhasil,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/8).

Happy menyebut keberhasilan negara-negara tersebut lantaran mereka membangun dengan karakter, sedangkan Indonesia tidak. “Dan pada akhirnya semua sumber daya alam Indonesia dinikmati oleh bangsa asing. Maka marilah kita kembali kepada karakter bangsa kita,” kata dia.

Gerakan tersebut dideklarasikan oleh Jend (Purn)  Djoko Santoso, Heppy Trenggono, Mayjend (Purn) Prijanto, dan M Hatta Taliwang. Acara ini juga dihadiri dan didukung oleh beberapa tokoh seperti Ramli Kamidin, Muchtar Efendi Harahap, Batara Hutagalung, Iskandarsyah Siregar, Ferdinand Hutahaen, dan banyak tokoh dari berbagai organisasi massa (ormas).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement