Jumat 19 Aug 2016 00:23 WIB

Warga Hampir Tertimpa Pesawat Jatuh di Tasikmalaya

Rep: Fuji EP/ Red: Agung Sasongko
Petugas mengamankan lokasi jatuhnya pesawat.  (foto: Fuji EP)
Foto: Fuji EP/Republika
Petugas mengamankan lokasi jatuhnya pesawat. (foto: Fuji EP)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dua orang warga yang sedang naik pohon kelapa hampir tertimpa pesawat latihan jenis Piper PA 28 yang jatuh. Diketahui pesawat tersebut milik Perkasa Flight School yang sedang latihan terbang.

Saksi mata jatuhnya pesawat, Iting (32 tahun) mengatakan, awalnya sedang naik pohon kelapa untuk mengambil bahan gula kelapa. Waktu itu tidak terdengar suara pesawat. Baru tahu ada pesawat jatuh saat pesawat sudah menabrak pohon kelapa.

"Saya sedang naik pohon kelapa, pohon kelapa yang jaraknya 7 meter di depan saya tertabrak sayap pesawat, pohon kelapa itu langsung patah," kata Iting kepada Republika.co.id, Jumat (19/8) dini hari.

Ia menerangkan, pesawat langsung jatuh ke sawah dalam kondisi terbalik setelah menabrak pohon kelapa. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (18/8) sekitar pukul 15.00 WIB lebih. Iting mengaku, langsung lari karena takut pesawatnya meledak.

"Yang hampir tertabrak itu mang Dudung, daun pohon kelapa yang dinaikinya terserempet pesawat, kemudian pesawat menabrak pohon kelapa di depan saya," jelas Iting.

Dikatakan Iting, warga yang sedang mengambil bahan untuk gula kelapa langsung berkumpul. Warga lainnya satu persatu berdatangan. Kemudian mereka bersama-sama menolong tiga orang awak pesawat.

"Tiga orang awak pesawat semuanya sadar, masih bisa jalan ke rumah warga mesti berdarah di wajahnya," ujar Iting.

Ketiga awak pesawat selanjutnya ditolong di rumah warga. Kemudian, mereka dibawa ke Puskesmas terdekat di Karangnunggal yang jaraknya sekitar 25 km dari TKP jatuhnya pesawat.

Pesawat tersebut jatuh ke area peswahan di Dusun Pasir Kujang, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Pesawat Piper PA 28 terbang dari Bandara Nusawiru Kabupaten Pangandaran menuju area latihan di Kabupaten Tasikmalaya.

Ketiga awak pesawat itu di antaranya, Capt Yoshafat Lintang Nitibaskara sebagai instruktur, Muhamad Arief Radifan dan M Fadli Radifan sebagi siswa. Semuanya selamat karena hanya mengalami luka-luka dan shock.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement