REPUBLIKA.CO.ID, Pada 19 Agustus 1953, militer Iran dengan dukungan dan bantuan keuangan dari pemerintah Amerika Serikat menggulingkan Mohammed Mosaddeq. Iran tetap menjadi sekutu kuat Amerika Serikat sampai revolusi mengakhiri pemerintahan Shah pada 1979.
Mosaddeq, seperti dilansir History.com, mulai dikenal di Iran pada 1951 ketika dia diangkat menjadi perdana menteri. Ia sempat menyerukan pengambilalihan perusahaan minyak Inggris dan menasionalisasi ladang minyak. Aksinya tersebut membawanya dalam konflik dengan elite pro-Barat Iran dan Shah, Reza Pahlevi.
Shah kemudian memberhentikan Mossadeq pada pertengahan 1952, tapi kerusauhan politik besar mengutuk tindakan itu dan memaksa Shah mengembalikan Mosaddeq.
Para pejabat AS yang menyaksikan peristiwa di Iran dengan kecurigaan. Sumber intelijen Inggris bekerja sama dengan CIA berkesimpulan Mossadeq berhaluan komunis dan akan membawa Iran ke 'orbit' Soviet.
Maka bekerja sama dengan Shah, CIA dan intelijen Inggris mulai menyusun plot menggulingkan Mossadeq. Bekerja sama dengan pasukan pro-Shah dan militer Iran, CIA membujuk, mengancam dan berupaya mengatur kudeta lain menggulingkan Mossadeq.
Pada 19 Agustus 1953, militer, yang didukung protes jalanan dengan dibiayai CIA, menggulingkan Mossadeq. Mossadeq ditangkap dan ditahan selama tiga tahun di penjara serta meninggal di dalam tahanan rumah pada 1967.