REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan kembali menerbitkan instrumen invetasi berbentuk Sukuk Tabungan. Instrumen ini bisa didapatkan masyarakat dengan harga minimal Rp 2 juta dengan bunga mencapai 6,9 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana yang didapat dari penerbitan instrumen ini nantinya akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek/kegiatan APBN.
Dengan instrumen yang bisa dibeli masyarakat dalam negeri, Mulyani berharap masyarakat ikut serta dalam membiayai proyek-proyek pemerintah yang nantinya berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sejak dulu saya jadi Menteri Keuangan saya ingin masyarakat secara umum memiliki kesempatan dan memiliki peran untuk membiayai defisit-defisit ini. Dan ini akan memberikan juga kemampuan kita menciptakan pendalam dari industri obligasi. Makin dalam dan luas maka akan makin stabil," kata Sri dalam peluncuran ST-001 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (19/8).
Mulyani menilai banyak perbaikan dalam hal pengadaan instrumen pembiayaan negara karena pemerintah melakukan upaya untuk diversifikasi instrumen dengan semakin menjangkau berbagai lapis masyarakat yang memiliki dana untuk ikut serta dalam pembiayaan defisit anggaran. Dengan instrumen ini juga Mulyani berharap akan semakin banyak masyarakat yang memiliki tabungan berbasis syariah.
"ST-001 yang merupakan varian dari sukuk negara ritel menjadi bukti kita semua bahwa pemerintah kita bersungguh-sungguh ingin mengembangan instrumen pembiayaan APBN. Tapi ini juga diharapkan akan mendukung pengembangan pasar keyuangan syariah tanah air," kata.
Baca juga: Sukuk Tabungan Bisa Dibeli Rp 2 Juta dengan Bunga 6,9 Persen