Jumat 19 Aug 2016 17:38 WIB

Menlu Retno Akui Perlindungan WNI Tantangan Terbesar Diplomasi

Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyapa anggota Komisi I sebelum rapat kerja di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyapa anggota Komisi I sebelum rapat kerja di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengakui perlindungan warga Indonesia di luar negeri merupakan tantangan terbesar yang dihadapi diplomasi Indonesia.

"Banyak sekali tantangan yang kita hadapi, saya ingin mengambil satu contoh dari sekian tantangan yang ada, yaitu perlindungan WNI karena mobilitas sangat tinggi yang menyebabkan WNI tersebar di mana-mana," kata Menlu Retno di kantor Kemlu Pejambon, Jakarta, Jumat (19/8).

Retno menjelaskan situasi dunia yang tidak selalu stabil dan damai akan berdampak pada keamanan WNI di luar negeri, kemungkinan situasi itu berdampak pada WNI di luar negeri. "Oleh karena itu, dari waktu ke waktu kita sangat menyadari pentingnya pelaksanaan perlindungan WNI bagi kelangsungan politik luar negeri karena banyak sekali yang tinggal di luar negeri yang memerlukan bantuan pemerintah terutama yang sedang mengalami masalah hukum," kata dia.

Menlu kemudian mencontohkan evakuasi WNI dari Yaman saat terjadi konflik internal pada 2015 yang berhasil memulangkan ribuan WNI ke Indonesia. "Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi ribuan WNI dari Yaman, dan itu merupakan satu dari operasi terbesar yang pernah dilakukan Kemenlu bekerja sama dengan instansi lainnya," kata dia.