REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong para pelaku industri di Tanah Air untuk terus-menerus berinovasi guna meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.
"Jika mampu memunculkan inovasi secara berkelanjutan, tentunya bisa berdampak pada pengembangan nilai tambah dari industri tersebut," ujarnya ditemui saat mengunjungi PT Pura Group Kudus, Jumat (19/8).
Salah satu contohnya, kata dia, PT Pura Group Kudus memiliki sejumlah inovasi yang bagus dari sisi teknologinya. Bahkan, kata dia, perusahaan tersebut juga memiliki struktur yang mendalam dengan didukung fasilitas riset dan pengembangan serta tenaga ahli yang memadai. "Inovasi produknya bisa dilihat dari produk kertas berharganya, salah satunya produk kertas berpengaman (security paper)," ujarnya.
Hal demikian, katanya, perlu terus didorong dan pemerintah juga akan memantau penetrasi ke pasarnya seperti apa. Kementerian Perindustrian juga memberikan apresiasi terhadap industri kertas berharga nasional karena mampu menciptakan produk berkualitas hingga diminati pasar ekspor. Keberhasilan tersebut, karena peran aktif dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sektor tersebut.
PT Pura Barutama atau lebih dikenal dengan Pura Group merupakan perusahaan terintegrasi yang terdiri dari 27 divisi yang tergabung dalam kelompok industry kertas, cetak, hologram, smart card, dan engineering yang mengekspor 60 persen produknya ke lebih dari 50 negara. Dengan adanya penguatan kualitas dan daya saing produk kertas berharga nasional, diharapkan para pengguna dapat menyerap produk kertas berharga dari industri dalam negeri secara optimal. "Penggunaan produk dalam negeri akan berdampak luas, seperti pada penyerapan tenaga kerja, peningkatan kapasitas industri, dan penghematan devisa," ujarnya.
Saat ini kapasitas produksi kerta berharga PT Pura Group mencapai 18 ribu ton per tahun, meliputi buku bank, buku nikah, cek, ijazah, paspor, dan sertifikat.