Jumat 19 Aug 2016 17:51 WIB

Pemerintah Klaim Berhasil Kurangi Beban Masyarakat

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Orang miskin di negeri kaya (ilustrasi)
Foto: thewanderer79.wordpress.com
Orang miskin di negeri kaya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Rahma Iryanti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rahma Iryanti mengatakan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk mengecil karena pemerintah berhasil mengurangi beban masyarakat. Sehingga, daya beli masyarakat kalangan menengah bawah meningkat yang akhirnya membuat rasio gini mengecil.

"Rasio gini turun karena meningkatnya pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah," kata Rahma kepada Republika, Jumat (19/8).

Rahma menjelaskan, daya beli masyarakat kalangan bawah meningkat berkat bantuan sosial yang diberikan pemerintah. Selain itu, juga karena adanya pemberian subsidi yang tepat sasaran.

Rahma mengatakan, salah satu yang membantu mengurangi beban masyarakat adalah subsidi listrik. Sebab, pemerintah saat ini mengatur agar subsidi listrik hanya diberikan kepada kelompok masyarakat kurang mampu atau pelanggan listrik 900 VA. "Dengan subsidi listrik dan bantuan sosial tepat sasaran, sangat membantu mengurangi beban masyarakat bawah," ujar dia.

Bukan hanya itu, pengeluaran masyarakat dapat terjaga karena tingkat inflasi rendah. Meskipun diakui Rahma, sejumlah komoditas pangan seperti beras cenderung mengalami kenaikan. Namun, secara keseluruhan, tingkat inflasi pada periode Maret 2015-Maret 2016 cukup terjaga.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio gini tercatat sebesar 0,397 pada Maret 2016. Angka ini menurun jika dibandingkan gini ratio Maret 2015 yang sebesar 0,408 persen dan September 2015 0,402.

Salah satu penyebabnya karena adanya peningkatan pengeluaran per kapita per bulan penduduk 40 persen terbawah yang secara rata-rata naik dari Rp 371.336 pada Maret 2015 menjadi Rp 423.969. Pengeluaran kelompok 20 persen teratas jumlahnya juga meningkat, namun tak terlalu signifikan sehingga distribusinya terhadap rasio gini menurun menjadi 46,89 persen dari posisi Maret 2015 sebesar 48,25 persen.

Rahma mengatakan, peningkatan pengeluaran penduduk kelompok bawah juga terbantu dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur. "Pembangunan infrastruktur melibatkan banyak tenaga kerja. Ini juga membantu mengurangi ketimpangan," ujarnya.

Baca juga: JK Ungkap akan Banyak Berikan Bansos untuk Tekan Ketimpangan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement