REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun ruang kreatif atau yang lebih dikenal dengan sebutan co-working space di dua lokasi di wilayah ibu kota.
"Rencananya, kami ingin membangun co-working space di dua lokasi, yaitu di daerah Waduk Melati (Jakarta Pusat) dan di daerah Casablanca (Jakarta Selatan)," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jumat (19/8).
Menurut Ahok, pembangunan co-working space tersebut ditujukan bagi anak-anak muda berbakat tapi tidak mempunyai modal untuk memulai usaha.
"Jadi, co-working space itu kami sediakan khusus untuk anak-anak muda yang berbakat, tapi tidak punya modal untuk mengembangkan minat dan bakatnya itu. Saat ini, kami sedang membangun co-working space di Waduk Melati," ujar Ahok.
Nantinya, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan co-working space tersebut akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas di antaranya komputer, printer tiga dimensi, dan kebutuhan kerja lainnya.
"Nanti, kami akan sediakan berbagai fasilitas di co-working space itu. Ada komputer, printer tiga dimensi dan masih banyak lagi. Warga, terutama anak-anak muda boleh datang kesitu," tutur Ahok.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan fasilitas-fasilitas tersebut tidak dapat digunakan secara gratis. Warga yang ingin memanfaatkan co-working space itu akan dikenai biaya sekitar Rp50.000.
"Adanya biaya itu untuk mengajarkan warga supaya disiplin dan bisa menjaga fasilitas yang sudah kami sediakan. Kalau gratis, nanti semua orang datang ke situ. Tapi kalau memang ada warga yang tidak mampu, kami akan pertimbangkan supaya bisa gratis," ungkap Ahok.