REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, mengatakan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya berlaku tidak terbatas. Saat ini, ada empat kabupaten di Sumsel yang berstatus rawan karhutla.
"Kami terus siaga mengatasi potensi karhutla sampai selama mungkin," ujar Alex kepada Republika di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (19/8).
Menurut Alex, kejadian pembakaran lahan tetap terjadi di Sumsel. Namun, skala kejadian itu tergolong kecil. Pembakaran dilakukan untuk membuka lahan pertanian baru maupun memulai masa tanam baru. Mayoritas pembakaran terjadi di lahan mineral.
Selain itu, ada empat daerah di Sumsel yang pada puncak musim kemarau ini rawan mengalami karhutla. Keempatnya yakni Kabupatan Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Kami juga mewaspadai kebakaran lahan gambut di 300 desa. Ketigaratus titik lahan gambut itu pun rawan mengalami kebakaran setiap tahunnya," tambah Alex.
Sementara itu, saat disinggung tengang hujan buatan Alex menyatakan program tersebut belum terlalu mendesak dilakukan. Pertimbangannya, hujan buatan baru dapat dilakukan jika ada awan yang disemai garam sebagai bahan pembuat hujan.