REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kepolisian Thailand mengidentifikasi pelaku serangan bom yang terjadi di wilayah selatan negara itu pekan lalu. Sebanyak empat orang tewas dan puluhan lainnya dalam serangkaian ledakan yang terjadi.
Pelaku yang telah diidentifikasi bernama Ahama Lengha. Ia berasal dari Provinsi Narathriwat, wilayah yang terletak di dekat perbatasan dengan Malaysia.
Menurut wakil juru bicara kepolisian nasional Kissana Phatanacharoen, surat penangkapan untuk pelaku telah dikeluarkan. Namun, ia hingga saat ini belum ditahan.
"Kami mengeluarkan satu perintah penangkapan sehubungan serangan bom untuk Ahama, namun hingga saat ini ia belum ditahan dan tidak dapat dipastikan apa masih berada di Thailand," ujar Kissana, Jumat (19/8).
Kissana juga mengatakan kepolisian Thailand bekerja sama dengan Malaysia untuk melacak kemungkinan tersangka lainnya di wilayah tersebut. Dipastikan Malaysia telah bersedia melakukan hal itu.
"Kami telah menerima beberapa jawaban dari Malaysia yang bermanfaat dan memindahkan kasus ini ke depan," katanya.
Serangan bom yang terjadi di wilayah selatan Thailand itu diduga tidak terkait dengan kelompok militan. Diyakini, pihak lokal melakukan hal itu.
Kepala kepolisian Thailand, Jakthip Chaijinda mengatakan serangan mungkin dapat dikaitkan dengan adanya referendum di negara itu. Kecurigaan sebelumnya dapat kepada kelompok-kelompok politik dalam negeri, termasuk pendukung mantan perdana menteri Thaksi Shinawatra.
"Serangan bisa dikaitkan dengan referendum, namun belum dipastikan kebenarannya," jelas Jakthip.