REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan setidaknya ada 1,8 juta kalangan lanjut usia (lansia) di Indonesia yang telantar dan membutuhkan perhatian. "Kementerian Sosial mencatat 1,8 juta lansia yang telantar. Kebanyakan di mana? Merata," katanya usai peresmian SD Negeri Trimulyo II dan renovasi rumah tidak layak huni lansia di Kecamatan Genuk, Semarang, Sabtu (20/8).
Khofifah mencontohkan beberapa waktu lalu saat peringatan Hari Lansia di Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, yang dihadiri sekitar 350 lansia dengan 157 lansia di antaranya berusia di atas 100 tahun. Sebenarnya, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah tersebut hidupnya cukup mapan.
Akan tetapi, pihaknya justru menemukan relatif banyak lansia yang rumahnya tidak layak huni sehingga dibuatkan program bedah rumah. Ia berharap rumah-rumah tidak layak huni yang selama ini ada secara bertahap bisa ditingkatkan menjadi rumah tinggal layak huni, baik dengan program pemerintah maupun sinergi berbagai pihak, termasuk dengan program Program Peduli Kasih Indosiar di Genuk.
"Menyisir rumah-rumah tidak layak huni agar mendapatkan rehabilitasi menjadi rumah tinggal layak huni," katanya.
Rumah tinggal layak huni, kata dia, memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, dan kelegaan yang dibutuhkan masyarakat untuk tinggal di permukiman, apalagi masyarakat dari kalangan lansia. Menurut dia, kalangan lansia harus terlayani kebutuhan pokok hidupnya, mulai dari papan (tempat tinggal atau rumah) hingga aspek pangan dengan adanya program asistensi lansia.
Sebelumnya, Kemensos sudah melaksanakan program bedah rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni sebanyak 27.000 unit, dan peran serta berbagai pihak tentu sangat dibutuhkan. Sebagaimana rumah tinggal lansia di Genuk, Semarang, yang direhabilitasi tersebut, kata dia, kebetulan berada di daerah yang menjadi langganan rob, atau limpasan air laut pasang ke darat.
"Jadi, harus ditinggikan agar kenyamanan tinggal di rumah bisa kami siapkan, termasuk di dalamnya adalah rumah sehat di wilayah ini," kata Khofifah.