Sabtu 20 Aug 2016 20:54 WIB

Haris: Belum Ada Permintaan Konfirmasi dari Tim Investigasi Polri

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Haris Azhar (Kontras)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Haris Azhar (Kontras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar mengaku hingga saat ini belum diminta memberikan konfirmasi soal hasil temuan tim investigasi Polri ke Lapas Nusakambangan, terkait testimoni mendiang Freddy Budiman.

Haris mengatakan sejauh ini komunikasi antara dirinya dengan tim investigasi baik Polri maupun TNI sebatas komunikasi informal.

''Belum (permintaan konfirmasi dari TPF). Tapi sudah ada pembicaraan informal dari tim Mabes TNI. Saya sih fleksibel saja dan tidak membatasi diri,'' ujarnya usai menghadiri acara Kopi Darat Indonesia Sehat tanpa Mafia Narkoba, Sabtu (20/8).

Sebelumnya, Mabes Polri telah membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) guna menkonfirmasi testimoni terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, yang disampaikan oleh Haris Azhar.

Dalam sepekan terakhir, tim yang terdiri dari pihak internal Mabes Polri dan eksternal tersebut telah melakukan sejumlah langkah, termasuk dengan mendatangi Lapas Nusakambangan, tempat Freddy Budiman sempat ditahan sebelum akhirnya dihukum mati.

Lebih lanjut, Haris mengungkapkan, tidak ada masalah dalam kerjasama dan koordinasi antara KontraS dengan TPF bentukan Mabes Polri. Bahkan, ujar Haris, KontraS sempat membantu dalam melakukan komunikasi dengan pemuka agama, yang saat itu hadir dalam pertemuan antara Haris Azhar dengan Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan.

Kendati begitu, Haris menilai, sebenarnya ada langkah yang lebih strategis dalam upaya memberantas mafia narkoba. Langkah itu berupa pembentukan tim independen yang berada langsung di bawah Presiden Joko Widodo.

''Bukan berarti saya tidak percaya dan tidak berterimakasih dengan tiga institusi ini (Polri, BNN, TNI), yang telah membentuk tim investigasi. Tapi nanti kan hasil laporan tim itu bakal digabung dan diketemukan untuk difollowup lebih lanjut. Nah itu, pentingnya Istana (Presiden Jokowi) untuk mewadahi hal tersebut,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement