Sabtu 20 Aug 2016 22:04 WIB

Megawati Sebut Pramuka di Indonesia Beda dengan Negara Lain

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Adhyaksa Dault (kanan) menyematkan lencana Tunas Kencana kepada kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (tengah) saat Penutupan Jambore Nasional X 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, (20/8)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Adhyaksa Dault (kanan) menyematkan lencana Tunas Kencana kepada kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (tengah) saat Penutupan Jambore Nasional X 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, (20/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Puteri menyebut bahwa gerakan pramuka di Indonesia berbeda dengan negara lain.  Karena dari lambangnya, pramuka Indonesia  sudah menunjukkan makna yang sangat filosofis.

"Pramuka Indonesia itu beda dari pandu-pandu di lain negara, karena kita bernama Pramaja Muda Karana. Dan di situ disebut gerakan, dan kalian adalah tunas-tunas bangsa," ujar dia dalam malam penutupan Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu (20/8) malam. "Makanya lambangnya tunas kelapa, karena kepulauan kita terbesar dan berkilo-kilo pantainya dipenuhi kelapa."

Ia juga mengatakan, pohon kelapa tersebut tidak mudah untuk tumbang meskipun diterpa angin. Karena itu, ia menyerukan agar 25.000 peserta Jambore tersebut mempunyai mental seperti pohon kelapa. "Kelapa itu tidak mudah untuk tumbang, dia terus akan menjaga pantai kita. Meskipun di terpa," kata ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.

Baca juga, Jokowi Buka Jambore Nasional X di Buperta Cibubur.

Ia pun mengajak kepada peserta Jambore Nasional untuk tidak biasa menyebut pramuka lagi, tapi ia menyerukan untuk menyebut kepanjangannya secara langsung.

"Itulah semangat yang tidak seharusnya disingkat sebagai pramuka, tapi harus disebut secara langsung. Gerakan Praja Muda Karana. Akan selalu beda jika hanya disebut pramuka," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement