REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina dan pemberontak komunis telah mencapai gencatan senjata menjelang dimulainya kembali pembicaraan damai di Norwegia. Kesepakatan ini tercapai hanya sepekan setelah Presiden Rodrigo Duterte tiba-tiba membatalkan gencatan senjata sepihak.
Menurut Negosiator Tinggi Pemerintah Jess Dureza pemulihan gencatan senjata, dilansir Aljazirah, akan berlaku pada Ahad (21/8). Dureza mengatakan pada Sabtu (20/8), gencatan akan berlaku selama diperlukan demi perdamaian di negara itu.
"Pelaksanaan gencatan senjata di wilayah ini diharapkan akan mewujudkan revolusi dengan cepat dan dini untuk perbedaan dan aspirasi yang telah lama memecah warga kami," katanya.
Duterte pertama mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan pemberontak komunis pada 25 Juli. Namun ia kemudian membatalkannya enam hari kemudian, setelah pemberontak komunis membunuh seorang anggota milisi pemerintah.
Pada Jumat (19/8), dua pemimpin senior komunis dibebaskan dengan jaminan. Ini dilakukan supaya keduanya bisa berangkat ke Oslo untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah.