REPUBLIKA.CO.ID, GAZIANTEP -- Seorang pelaku bom bunuh diri diduga menargetkan sebuah perayaan pernikahan di kota Gaziantep, Turki, pada Sabtu (20/8). Insiden itu menewaskan 22 orang dan membuat 94 lainnya terluka.
Ambulans segera ke lokasi tak lama setelah kejadian. Dari rekaman video dari CNN Turki menunjukkan polisi dan layanan darurat tampak bergegas melalui jalan-jalan penuh sesak di kota itu.
Sumber keamanan mengatakan serangan tampaknya terjadi setelah sekelompok besar orang dari pesta pernikahan itu turun ke jalan untuk merayakan pernikahan. Anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Samil Tayyar, mengatakan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diyakini sebagai dalang serangan.
Sementara Wakil Perdana Menteri Mehmet Simsek kepada NTV mengatakan ledakan tampaknya merupakan aksi seorang pengebom bunuh diri. Anggota Parlemen dari partai pro-Kurdi, People's Democratic Party, mengatakan kepada Reuters itu pernikahan Kurdi.
Selama ini, ISIS telah disalahkan atas sejumlah serangan bom di pertemuan yang melibatkan warga Kurdi di masa lalu.Kantor gubernur Gaziantep dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi jumlah korban tewas. Mereka juga berharap pemulihan para koran cedera bisa cepat.
"Semoga rahmat Allah bagi mereka yang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan kejam ini, dan untuk yang cedera segera pulih," kata pernyataan.
Turki telah menghadapi ancaman keamanan dari ISIS di dalam negeri dan dekat perbatasan Suriah. Namun tak hanya itu mereka juga menghadapi pemberontakan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang.