REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Jenis satwa langka yang tinggal berada di kawasan hutan lindung Gunung Slamet, semakin langka. Bukan saja oleh makin sempitnya habitat akibat perluasan lahan perkebunan dan pemukiman, namun juga oleh ulah para pemburu yang tidak bertanggung jawab.
Seperti yang terjadi Jumat (19/8) malam, seekor lutung Jawa (Trachypitecus Auratus) mati akibat luka tembak senapan angin di beberapa bagian tubuhnya. Hewan tersebut, dengan tubuh terluka akibat luka sempat memasuki rumah Solian, seorang warga Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen. Bahkan setelah masuk ke rumah warga, pemburu tersebut masuk terus menembak hingga kemudian lutung tersebut mati.
‘’Lutung yang berwarna hitam itu masuk lewat pintu depan saat saya sedang makan malam. Kebetulan saat itu pintu depan memang dalam posisi terbuka,’’ kata Solian.
Mengetahui ada lutung masuk rumah, pintu rumah yang semula berada dalam kondisi terbuka, kemudian dia tutup. Dia juga sempat mendekati lutung tersebut, dan memberinya pisang. Bahkan lutung tersebut terlihat menurut saat dibawanya duduk ke bangku.
Namun beberapa saat kemudian, dia melihat ada beberapa orang yang berkumpul di depan rumahnya. Tanpa ada pemberi-tahuan lebih dulu, tiba-tiba terdengar suara seperti suara letupan senjata angin.
‘’Ternyata ada orang yang kemudian menembak lutung tersebut melalui jendela rumah yang memang terbuka,’’ katanya.
Mengetahui hal itu, Solihan sempat berteriak dan memarahi anak muda yang menembak tersebut. Setelah ribut sebentar, beberapa anak muda tersebut kemudian pergi begitu saja meninggalkan lutung yang ditembaknya. ‘’Saya juga tidak tahu siapa saja anak-anak muda tersebut. Semuanya bukan anak-anak muda dari desa kami,’’ katanya.
Setelah para pemburu liar itu pergi, Solihan sempat memeriksa lutung yang ternyata sudah tergeletak diam meskipun matanya masih bergerak-gerak. Dari hasil pemeriksaan, diketahui ada beberapa tembakan di bagian tubuhnya. ‘’Tembakan terakhir sepertinya mengenai bagian rahang lutung. Mungkin ini yang menyebabkan lutung ini mati,’’ katanya.
Solihan dan beberapa warga, sempat membawa lutung tersebut ke dokter hewan. Namun upaya tersebut sia-sia, karena tak berselang berapa lama lutung tersebut mati.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap, Rahmat Hidayat, mengaku belum menerima adanya laporan warga mengenai penembakan tersebut. Kalau benar ada kejadian ini, maka dia sangat menyayangkan. ‘’Lutung Jawa merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan saat ini terancam punah. Sangat disayangkan bila ada pemburu liar yang menembak satwa ini hanya untuk sekadar iseng,’’ katanya.