REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap, proses perizinan reklame ke depannya dapat menjadi lebih tertib. Harus mengikuti bentuk fisik yang sudah diarahkan dan dipandu oleh tim dari Pemkot Bandung.
Dia berharap seluruh model reklame ini jauh lebih rapi dan memenuhi keindahan estetika Bandung sebagai kota tujuan wisata. Tentunga juga dapat berkontribusi lebib besar kepada pendapatan daerah.Ke depannya, reklame sudah tidak lagi manual, melainkan mengikuti perkembangan dengan beralih menjadi digital megathrone.
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya menjelaskan ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran pembongkaran reklame. Di antaranya tahap pertama di jalan LRRE Martadinata (Riau), tahap kedua Jalan Tamblong dan tahap tiga di Jalan Abdul Rivai.
Arief mengatakan pembongkaran reklame ini akan dikalakukan menyeluruh. Tidak hanya reklame yang memiliki ukuran besar. “Termasuk nanti papan nama yang ada di warung-warung kecil akan kita bongkar,” kata Arief, baru-baru ini.
Dari aksi penertiban ini ia berharap pendapatan untuk Pemkot Bandung bertambah. Pasalnya banyak reklame yang pendapatan pajaknya tidak masuk ke kas daerah hingga tidak memberi kontribusi terhadap PAD kota Bandung karena menyalahi aturan.