Senin 22 Aug 2016 12:15 WIB

Aheda Zanetti Buktikan Burkini tak Hanya Digunakan Muslimah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Seorang wanita mengenakan burkini atau istilah untuk baju renang yang tertutup penuh di Marseille, Prancis Selatan.
Foto: AP
Seorang wanita mengenakan burkini atau istilah untuk baju renang yang tertutup penuh di Marseille, Prancis Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah lebih dari delapan tahun, usaha pakaian renang wanita yang tertutup penuh digeluti Aheda Zanetti. Perempuan Australia ini merancang 'burkini' sebagai jawaban atas permintaan pasar. Tidak semua perempuan menyukai bikini atau pakaian renang terbuka.

Zanetti sudah menjual lebih dari 700 ribu pakaian renang pada kliennya di seluruh dunia. Desainnya banyak dicari oleh pelanggan dari Norwegia hingga Israel. Pakaian renang yang dibanderol dengan harga antara 80-200 dolar AS itu dibuat di Sydney.

Pakaian renang yang ia rancang di bawah merek Ahiida, adalah model burkini. Desainnya tertutup, berpenutup kepala dan terinspirasi dari aturan Islam soal aurat.

Meski identik dengan Muslim, Zanetti mengatakan sekitar 45 persen pemakai Ahiida adalah perempuan non-Muslim. Hal ini cukup menarik, karena kini Prancis berupaya melarang penggunaan burkini di negaranya karena dianggap terbentur hukum sekularisme.