Senin 22 Aug 2016 13:42 WIB

Pascatawuran di Detos, Pemkot Depok akan Tertibkan Penghuni Liar

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bayu Hermawan
 Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna geram dengan peristiwa tawuran antara sekelompok pemuda dengan para pengemudi ojek online yang terjadi di depan Mal Depok Town Squere (Detos), Jalan Margonda, Depok, Sabtu (20/8) sore.

Bukan rahasia umum lagi, di depan Detos kerap terjadi keributan dan tawuran yang selalu dipicu oleh ulah sekelompok pemuda yang menguasai area seputar pusat perbelanjaan tersebut. Ada ratusan orang dari etnis tertentu yang menetap tanpa identitas di sebuah bangunan sengketa yakni Mess Prawita yang berada disamping Detos.

"Kami akan segera berkordinasi dengan dinas terkait dan kepolisian untuk menertibkan penghuni liar disitu yang mayoritas penghuni tidak memiliki KTP Depok," ujarnya di Balaikota Depok, Senin (22/8).

Menurutnya lokasi berdirinya Mess Prawita berada dilahan sengketa yang semestinya tidak diperbolehkan berdirinya bangunan.

"Kami juga akan melakukan penertiban penghuni liar lainnya yang menguasai lahan-lahan sengketa. Mereka itu preman, keberadaan mereka sudah sangat meresahkan dan menganggu ketertiban dan keamanan," tegasnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, cukup banyak penghuni liar yang merupakan orang-orang dari etnis tertentu yang menguasai lahan-lahan sengketa, selain di samping Detos, juga ada di lahan kosong milik RRI di Jalan Juanda, di lahan kosong milik Departemen Kesehatan (Depkes) di Pancoranmas, di lahan milik MNC di Cipayung dan beberapa lahan kosong di Sawangan.

"Semoga Kota Depok lebih jauh kondusif jika pemerintah dengan aparat kepolisian bersinergi melakukan penertiban dan menjaga keamanan," katanya.

Sebelumnya, terjadi tawuran antara para pengemudi ojek online dengan sekelompok pemuda yang selama ini kerap membuat kericuhan di Detos. Tawuran dipicu pemukulan pengemudi ojek online bernama Ari oleh para kelompok pemuda. Tawuran menyebabkan Jalan Margonda di kedua arah macet total pada, Sabtu (20/8/2016) sekira pukul 16.00 WIB.

Aparat kepolisian Polresta Depok merespon dengan cepat untuk mengatasi tawuran tersebut dan menggrebek Mess Prawita yang diduga jadi tempat tinggal para kelompok pemuda dari etnis tertentu.

Polisi berhasil menangkap dua pelaku penyebab tawuran dan sejumlah senjata tajam. Polisi juga menemukan barang bukti Narkoba di mess yang diduga selama ini sebagai sarang pengedar Narkoba. Menurut Kapolres Depok, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, penggrebekan dilakukan dalam rangka operasi pekat sekaligus mencari pelaku pengeroyokan terhadap pengemudi ojek online.

"Ada informasi sekaligus keterangan saksi-saksi, ada pelaku menetap di mess samping Detos. Mess liar tersebut disinyalir juga sarang preman dan pengedar Narkoba," jelasnya.

Ia mengungkapkan dari hasil penggeledahan, polisi menyita lima paket shabu, dua alat hisap bong, serta tiga senjata, panah bersama 10 busur, dan tujuh pemuda positif menggunakan Narkoba.

"Hasil tes urine yang dilakukan kepada 20 orang penghuni didapatkan tujuh pemuda positif apetamin Narkoba yaitu Is, Y, N, A, AH, RA, R. Sedangkan sisanya dibina, lalu Lalu dua pelaku sebagai tersangka pengeroyok pengemudi ojek online yang bersembunyi di mess juga ditangkap," jelasnya.

Harry menegaskan, bagi kedua pelaku pengeroyokan akan dikenakan pasal 170 KUHP, sedangkan yang positif sekaligus pengedar shabu akan diproses secara hukum. "Lokasi mess sebelumnya juga sudah pernah dirazia, kini kembali dirazia dan hasilnya kami kembali mendapatkan bukti narkoba," tutur Harry.

Saat penggerebekan pada Minggu (21/8), Harry didampingi Pradi dengan menerjunkan 80 personil kepolisian. Kapolres menilai keberadaan kelompok pemuda tersebut sudah meresahkan dan sering mengganggu ketertiban dan keamanan.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemkot Depok untuk menertibkan dan menindak mereka serta menyegel Mess Prawita yang dijadikan hunian mereka," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement