REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Dwiki Darmawan baru saja merayakan ulang tahun ke-50 pada akhir pekan lalu. Meski sudah banyak menorehkan tinta emas sepanjang kariernya, musisi asal Bandung ini masih punya cita-cita yang belum terwujud.
"Saya ingin membuat yayasan yang memberikan jalan bagi anak-anak muda Indonesia yang mau belajar seni," katanya saat ditemui Republika di Probolinggo akhir pekan lalu.
Pria yang lahir 19 Agustus 1966 ini berharap pemerintah dan pihak-pihak swasta menambah kesempatan beasiswa di bidang seni. Menurutnya seni sama sejajarnya dengan disiplin ilmu yang lain seperti teknik atau kedokteran.
Dwiki menyebut dirinya terinspirasi mantan presiden Habibie yang sudah memiliki yayasan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di generasi muda.
"Pak Habibie punya cukup dana untuk membina anak-anak, ke depan saya juga ingin seperti beliau mungkin bisa dengan menggandeng program corporate social responsibility," imbuhnya.
Ia juga sangat ingin mendokumentasikan musik-musik tradisional Indonesia. Berdasarkan pengamatannya berkeliling nusantara, banyak musik-musik tradisional yang punah atau terancam punah karena kehilangan penerusnya.
Selain minimnya minat generasi muda terhadap musik tradisional, musik tersebut perlahan hilang karena tak lagi dipakai dalam upacara adat. Semakin banyak upacara adat yang ditinggalkan semakin sedikit musik tradisi yang dilestarikan. Karena, musik-musik tradisional di Indonesia identik sebagai pengiring upacara adat.
"Jangan sampai warisan musik asli Indonesia hanya berakhir di museum," ujarnya.