REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setan Jawa besutan sutradara Garin Nugroho menjadi debut bagi aktris pendatang baru Asmara Abigail. Asmara mengaku sangat tertantang memainkan film feature pertama yang ia bintangi tersebut.
"Harus berdialog lewat ekspresi dan gerakan, itu semua dikembangkan bareng selama proses kreatif," ungkap perempuan kelahiran Jakarta, 3 April 1992 itu.
Meski memiliki latar belakang sebagai penari, Asmara tetap harus berlatih keras. Ia dituntut membawakan tari jawa kontemporer dalam film tersebut. Penerima beasiswa seni dari Nuova Accademia Di Belle Arti di Milan, Italia, itu berlatih privat dengan sejumlah maestro tari Indonesia.
Selain meningkatkan kemampuan tarinya, Asmara juga melakukan riset dengan menonton sejumlah film bisu hitam putih. Ia membangun karakter Asih yang ia perankan dengan mempelajari beberapa judul film Buster Keaton, hingga film bisu Mata Hari dan Metropolis.
Penyandang gelar master dari Haute Future Fashion Academy Italia itu mengaku menyukai karakter Asih yang ia perankan. Menurut Asmara, Asih yang berasal dari keluarga Jawa ningrat adalah tokoh yang polos namun tegar.
Asih dikisahkan menikah dengan Setio (Heru Purwanto) yang belakangan diketahui melangsungkan praktik pesugihan. Sebagai istri yang sangat mencintai suaminya, Asih pasang badan menghadapi Setan Jawa (Luluk Ari) agar tak mencelakakan Setio.
"Film ini memperlihatkan sisi lain perempuan Jawa. Walau pun mereka diam, tapi dalam diam itu ada kekuatan," ucap Asmara yang mahir menari tango, flamenco, dan pole dance.