REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film bisu hitam putih Setan Jawa karya sutradara Garin Nugroho belum diputar untuk publik. Namun, sudah ada enam negara yang melirik sinema mengenai mitologi Jawa tersebut.
"Setelah diputar khusus di Indonesia dan world premiere di Australia, film ini akan di bawa ke beberapa negara termasuk Swiss, Filipina, Singapura, Belanda, dan Inggris," ungkap Garin saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (22/8).
Garin menginformasikan, film bisu perdananya itu bakal ditampilkan di Gedung Teater Jakarta pada 3 dan 4 September 2016. Selanjutnya, pemutaran premier kelas dunia akan dilangsungkan di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne, Australia, pada Februari 2017 mendatang.
Selama pemutaran di Indonesia, film akan diiringi oleh orkestra gamelan live yang dibawakan langsung oleh 20 pengrawit. Pemutaran di Australia juga demikian dengan penambahan orkestra musik megah dari Arts Centre Melbourne.
Menurutr Garin, pemutaran di negara lain mengeksplorasi iringan musik dalam genre berbeda, seperti musik rock, musik klasik, hingga DJ. Hal tersebut merupakan terobosan yang diambil Garin untuk memastikan filmnya diinterpretasi secara bebas oleh banyak seniman lintas bidang.
Sadiah Boonstra, perwakilan dari Arts Centre Melbourne yang memfasilitasi pemutaran Setan Jawa di Australia mengatakan, film tersebut bisa menjadi hal baru bagi audiens di negaranya. Terlebih, Garin dengan jitu dan mengejutkan mengombinasikan berbagai bentuk seni seperti teater, tari, musik, dan seni visual.
"Menurut saya, film ini akan menjadi pengalaman unik bagi penikmat seni internasional untuk semakin mengenal budaya Indonesia," ujar Boonstra.
Ikuti Whatsapp Channel Republika