Senin 22 Aug 2016 21:54 WIB

Karnaval Danau Toba Tak Cantumkan Simalungun, Bupati JR Minta Maaf

Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih (tengah).
Foto: dok
Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih meminta maaf kepada masyarakatnya. Permintaan maaf itu terkait perhelatan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016, di Hotel Inna Parapat, Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/8) lalu.

Perayaan HUT ke-71 RI yang digelar di daerah Simalungun itu, justru tak mencantumkan nama Simalungun sama sekali, baik dalam baliho maupun di iklan. "Kalau dilihat dari iklan tidak ada nama Simalungun. Pada iklan acara kegiatan Panggung Apung dan Karnaval disebutkan di Toba Samosir, dan Pulau Samosir. Seharusnya di Simalungun," katanya dengan mata berlinang air mata.

Padahal, kata dia, masyarakat Simalungun sejak awal sangat antusias menyambut acara ini. Tak hanya itu, pemerintah daerah juga terus membantu agar acara tersebut berlangsung lancar. Sebab, kata dia, baru kali ini Simalungun jadi tuan rumah perayaan hari kemerdekaan.

"Kami sangat mengapresiasi acara ini karena memberikan kesempatan Kabupaten Simalungun. Namun, saya mendapat protes dari masyarakat, mengapa karena acara di Simalungun tapi tidak ada atribut Simalungun. Bapak (Menteri Parpiwisata) gunakan pakaian adat Toba. Padahal di sini wilayah Simalungun," ujarnya.

Lewat acara itu, JR berharap, nama Danau Toba Simalungun kembali menarik perhatian publik nasional dan dunia. Karena, kata dia, saat ini JR dan warga Simalungun sedang gencar melakukan penataan Danau Toba.

Seluruh kawasan di Simalungun, kata JR, sudah bagus dalam waktu singkat. Seluruhnya merupakan hasil gotong royong masyarakat Simalungun.‎ "Ini bukan kinerja saya. Tapi kinerja semua masyarakat," ungkapnya.‎

Karena itu, sebagai Bupati, JR meminta maaf kepada masyarakat Simalungunkarena tidak menyampaikan kepada panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba dan Menteri Pariwisata Arief Yahya terkait hal itu sebelumnya.

"Semua masyarakat sebagai bupati, saya mohon maaf atas kesalahan ini. Kesalahan ini adalah milik saya. Ke depan akan dikoreksi. Simalungun miniatur Indonesia karena ada semua di Simalungun, seperti Jawa dan Toba,  Mandailing," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement